Senin, 09 Januari 2023

TUJUAN PENCIPTAAN ALAM MENURUT ISLAM

Tujuan penciptaan alam semesta menurut perspektif Islam pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah 14 Sebagaimana firman Allah swt dalam surat al-Dukhan ayat 38-39:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Al-Qur`an secara tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan alam semesta ini adalah untuk memperlihatkan kepada manusia akan tanda-tanda Allah Swt. Menurut Oliver Leaman, Allah merancang alam serta seluruh ciptaan-Nya adalah untuk kepentingan kita manusia, meskipun Dia tidak harus berbuat seperti itu, dan apa yang Dia minta sebagai tindak balasan-Nya hanyalah menyembah dan bertakwa kepada-Nya. Keberadaaan alam semesta merupakan petunjuk yang jelas tentang keberadaaan Allah SWT. Oleh karena itu dalam mempelajari alam semesta, manusia akan sampai pada pengetahuan bahwa Allah Swt adalah Zat yang menciptakan alam semesta. Seperti firman Allah dalam Surat Al-Fushilat ayat 53 yang artinya:

سَنُرِيْهِمْ اٰيٰتِنَا فِى الْاٰفَاقِ وَفِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ الْحَقُّۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Ayat tersebut jelas menunjukan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Allah yang Maha Kuasa menganjurkan kepada manusia untuk melihat dan memikirkan fenomena alam, dan dengan melihat keteraturan dan koordinasi di dalam sistem penciptaan dan keajaiban-keajaibanya akan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Melalui pengetahuan tentang alam akan melihat kebesaran Allah sebagai pencipta. Pengakuan ini diikuti dengan mematuhi perintah Allah agar manusia tidak melakukan kesalahan dan alam semesta ini tidak mengalami kerusakan. Dalam Surat Ar-Ruum ayat 41, Allah berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Ayat tersebut menunjukan bahwa kerusakan di bumi disebabkan karena ulah tangan manusia dan pastinya akan memberikan dampak buruk kepada manusia itu sendiri. Allah swt menyebut alam sebagai nikmat besar yang diberikan-Nya untuk manusia agar dimanfaatkan dalam kehidupan di dunia secara benar.

Manusia akan memperoleh manfaat dan keuntungan yang amat besar apabila manusia tersebut mampu dan mengerti dalam memanfaatkan apa saja yang terdapat di alam semesta ini secara bijaksana. Alam semesta diciptakan sebagai bahan dan sumber pelajaran serta pengamatan bagi manusia untuk menggali rahasia Allah Swt dengan akal dan pengamatan untuk dapat menyumbangkan suatu kebajikan dan faedah manusia seluruhnya yang pada akhirnya manusia akan memahami apa hakikat diciptakannya alam semesta ini. Hal ini tertera dalam surat Yunus: 4

اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ

Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka.

Alam semesta diciptakan Allah Swt untuk kepentingan manusia, keseimbangan antara alam dengan makhluk hidup berdampak pada kesejahteraan hidup manusia. Untuk memenuhi kebutuhan manusia selama hidup di permukaan bumi ini. Oleh karenanya alam telah ditundukkan oleh Allah Swt untuk mereka, sebagai tempat tinggal bagi manusia, ini dimaksudkan agar manusia mudah dalam memahami alam semesta dan tahu bagaimana cara memanfaatkannya untuk kepentingan mereka.



[1] Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2006), 101-102.

[2] Berutu, Ali G. 2020. “KEKUASAAN ALLAH DAN HUKUM ISLAM BAGI MANUSIA DAN ALAM.” OSF Preprints. October 18. doi:10.31219/osf.io/ys45a.

BACA JUGA

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar disini

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda