TUJUAN PENCIPTAAN ALAM MENURUT ISLAM
Tujuan penciptaan alam semesta menurut perspektif Islam pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah 14 Sebagaimana firman Allah swt dalam surat al-Dukhan ayat 38-39:
وَمَا
خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ مَا
خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan
tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya. Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar),
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Al-Qur`an
secara tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan alam semesta ini adalah untuk
memperlihatkan kepada manusia akan tanda-tanda Allah Swt. Menurut Oliver
Leaman, Allah merancang alam serta seluruh ciptaan-Nya adalah untuk kepentingan
kita manusia, meskipun Dia tidak harus berbuat seperti itu, dan apa yang Dia
minta sebagai tindak balasan-Nya hanyalah menyembah dan bertakwa kepada-Nya.
Keberadaaan alam semesta merupakan petunjuk yang jelas tentang keberadaaan
Allah SWT. Oleh karena itu dalam mempelajari alam semesta, manusia akan sampai
pada pengetahuan bahwa Allah Swt adalah Zat yang menciptakan alam semesta.
Seperti firman Allah dalam Surat Al-Fushilat ayat 53 yang artinya:
سَنُرِيْهِمْ
اٰيٰتِنَا فِى الْاٰفَاقِ وَفِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ
الْحَقُّۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap
penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa
Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi
saksi atas segala sesuatu?
Ayat
tersebut jelas menunjukan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Allah yang Maha Kuasa
menganjurkan kepada manusia untuk melihat dan memikirkan fenomena alam, dan
dengan melihat keteraturan dan koordinasi di dalam sistem penciptaan dan
keajaiban-keajaibanya akan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Melalui pengetahuan tentang
alam akan melihat kebesaran Allah sebagai pencipta. Pengakuan ini diikuti
dengan mematuhi perintah Allah agar manusia tidak melakukan kesalahan dan alam
semesta ini tidak mengalami kerusakan. Dalam Surat Ar-Ruum ayat 41, Allah
berfirman:
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ
لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah
tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ayat
tersebut menunjukan bahwa kerusakan di bumi disebabkan karena ulah tangan
manusia dan pastinya akan memberikan dampak buruk kepada manusia itu sendiri.
Allah swt menyebut alam sebagai nikmat besar yang diberikan-Nya untuk manusia
agar dimanfaatkan dalam kehidupan di dunia secara benar.
Manusia
akan memperoleh manfaat dan keuntungan yang amat besar apabila manusia tersebut
mampu dan mengerti dalam memanfaatkan apa saja yang terdapat di alam semesta
ini secara bijaksana. Alam semesta diciptakan sebagai bahan dan sumber
pelajaran serta pengamatan bagi manusia untuk menggali rahasia Allah Swt dengan
akal dan pengamatan untuk dapat menyumbangkan suatu kebajikan dan faedah
manusia seluruhnya yang pada akhirnya manusia akan memahami apa hakikat
diciptakannya alam semesta ini. Hal ini tertera dalam surat Yunus: 4
اِلَيْهِ
مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ
ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ
اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ
Hanya
kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan
pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian
mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi
balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil.
Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan
siksaan yang pedih karena kekafiran mereka.
Alam
semesta diciptakan Allah Swt untuk kepentingan manusia, keseimbangan antara
alam dengan makhluk hidup berdampak pada kesejahteraan hidup manusia. Untuk
memenuhi kebutuhan manusia selama hidup di permukaan bumi ini. Oleh karenanya
alam telah ditundukkan oleh Allah Swt untuk mereka, sebagai tempat tinggal bagi
manusia, ini dimaksudkan agar manusia mudah dalam memahami alam semesta dan
tahu bagaimana cara memanfaatkannya untuk kepentingan mereka.
[1] Toto Suharto, Filsafat
Pendidikan Islam, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2006), 101-102.
[2]
Label: MENULIS
0 Komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar disini
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda